Senin, 13 Desember 2010

Topeng

Bruno melahap potongan daging terakhir di piringnya.

“Anjing pintar," saya menepuk-nepuk kepalanya. 

Kini, tinggal dua puluh tiga bagian tubuh gadis itu yang tersisa.

***
“Mobil dan supir sudah menunggu di luar, Nyonya,” ujar Yves, kepala pelayan.

“Bagus. Tolong ambilkan mantel bulu. Segera bereskan koper dan barang-barang Clara. Gadis yang merepotkan, menghilang tanpa kabar. Dengan pelayan penggantinya, kau harus lebih hati-hati, Yves.”

Wajah Yves menunduk dalam-dalam. “Ya, Nyonya.”

“Oh ya, jangan lupa beri makan Bruno. Di dalam lemari es, ada plastik-plastik hitam. Ada dua puluh tiga plastik. Ambil satu, kuahi dengan gulai hati sapi kesukaan Bruno.”

“Baik, Nyonya.”

Sekilas, mata saya menangkap sosok gadis berseragam naik tangga.

"Bruno, apa dia pengganti Clara?"

"Benar, Nyonya."

Hmm, muda dan sehat. Dagingnya pasti segar.

Sempurna. 

0 komentar:

Posting Komentar