“Nama?”
“Cinderella.”
“Motivasi mengikuti audisi?”
Hening sejenak.
“Ingin membuktikan pada pangeran, sayalah putri sejatinya.”
Petugas administrasi geleng-geleng kepala.
“Nona, Anda jelas tak baca peraturannya. Dalam audisi ini tidak ada pangeran. BERIKUTNYA!”
Tangan petugas administrasi mencoret nama Cinderella dari daftar.
“Nama?”
“Putri Basah Kuyup.”
“Motivasi mengikuti audisi?”
“Ingin mencoba peruntungan.”
Petugas administrasi menghela napas.
“Oke, silakan datang minggu depan untuk tes Kecerdasan. Minggu depannya akan ada tes Kerendahan Hati dan aneka tes lain sesuai jadwal yang Anda pegang. Selam..”
Wajah Putri Basah Kuyup memucat.
“Tunggu! Tidak ada kacang polong dan kasur bulu angsa?”
“Maksud Anda?”
“Dulu Permaisuri menguji putri sejati dengan puluhan kasur bulu angsa dan sebutir kacang polong diselipkan di sela-sela kasur. Lalu..” dengan panik, Putri Basah Kuyup menjelaskan.
“Nona, Anda peserta kesekian yang tak membaca ketentuan lomba. BERIKUTNYA!” potong petugas administrasi dengan wajah bosan.
Masuklah seorang gadis yang sangat mungil, berukuran seibu jari manusia.
Petugas administrasi mengusap peluh. Hhh, hari ini akan sangat panjang.
Tangannya siap mencatat.
“Nama?”
***
Senin, 13 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar